JENIS-JENIS SANITIZER

SANITIZER


Pengertian
Sanitizer adalah zat kimia yang dapat mengurangi jumlah mikroorganisme yang tumbuh dan sporanya sampai tingkat aman untuk manusia. Sanitizer harus digunakan dalam keadaan dingin, sebab jika panas, maka zat akfifnya bisa rusak sehingga menjadi tidak akfif.


Sifat-Sifat Sanitizer
Sanitaiser yang ideal harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1. Sifat-sifat destruksi mikroba Sanitaiser yang efektif harus : a. Mempunyai aktifitas yang seragam, spektrum luas terhadap sel-sel vegetatif dari  bakteri, kapang dan kamir.  b. Menghasilkan kematian yang cepat
2. Ketahanan terhadap lingkungan Suatu sanitaiser yang ideal harus efektif dengan adanya : a. Bahan organik (beban cemaran)  b. Residu deterjen dan sabun c. Kesadahan air dan pH
3. Sifat-sifat membersihkan yang baik
 4. Tidak beracun dan tidak menyebabkan iritasi
5. Larut dalam air dengan berbagai perbandingan
6. Bau dapat diterima atau tidak berbau
 7. Stabil dalam larutan pekat dan encer
8. Mudah digunakan
 9. Banyak tersedia
10. Murah
11. Mudah diukur dalam larutan yang telah digunakan.


Berikut  ini jenis-jenis sanitizer:
Jenis-jenis sanitizer
1. Non Kimia
a)      Panas
Panas akan menggumpalkan, protein sel mikroorganisme, sehingga fungsi hidup sel terganggu. Efisiensi panas tergantung pada suhu yang dicapai, kelembaban, dan waktu dimana suhu dipertahankan.
b)     Uap
Uap dapat digunakan sebagai sanitizer jika dibuat dari air berkualitas air minum. Jika digunakan pada tekanan abnWer, uap tidak akan merusak semua spora bakteri, tetapi efektif terhadap bakteri, ragi dan jamur yang hidup jika digunakan selama minimum waktu kontak 10 menit setelah padatan mencapai suhu 850C. Uap tidak dapat menembus retakan dan goresan permukaan, tidak seperti air, dan uap tidak dapat digunakan untuk pola pembersihan (Cleaning-In-Place = Pembersihan Di Ternpat).
c)      Air mendidih
Jika tidak dibutuhkan untuk membunuh spora, suhu 85 0C selama 15 menit atau 800C selama 20 menit telah cukup untuk menonaktif-kan mikroorganisme vegetatif.
d)     UV.
 Radiasi sinar UV mampu untuk menembus sel, dan merusak fungsi sel. Efektifitas radiasi UV tergantung pada jarak dari sumber, lebih dekat lebih baik.
2. Kimia
a)      Klorin
Aktifitasnya di air dengan membebaskan zat kimia yang dikenal dengan nama ”asam hyypochlorous‟ yang bisa membunuh bakteri. Asam ini dapat berubah dengan mudah menjadi gas khlorin. Panas dan sinar dapat menyebabkan perubahan ini dan menjadi tidak    efektif dan beracun bagi manusia. Supaya tetap efektif, maka sanitizer ini harus dibuat dalam bentuk larutan asam yang dingin, sebab ini akan memudahkan pelepasan asam hypochlorous yang mematikan bakteri. Larutan asam yang mengandung klorin ini tidak boleh digunakan untuk peralatan logam karena bersifat korosif.
Keuntungan :
 1.  Murah
2. Aktif untuk semua mikroorganisrne
3. Tidak terpengaruh oleh kesadahan air
4. Akfif untuk spora pada suhu tinggi dan waktu kontak yang lama
5. Mudah campur
Kelemahan
 1. Waktu simpan pendek
2. Berbau sangat kuat
3. Mengendap di dalam air yang mengandung besi
4.  Berpengaruh jelek pada kulit
5.  Korosif untuk beberapa logam
konsentrasi aktif sanitizer ini 200 PPM Cl.
b)     lodine
Sanitizer ini berupa larutan asam dari iodine yang telah direaksikan dengan sejenis “zat aktif permukaan” (surfactant). Pengaruh dari reaksi ini membuat iodine mudah untuk ditangani daripada antiseptik lainnya.


Keuntungan :
1. Stabil daya simpannya lama
2. Akfif untuk sernua mikroorganisme kecuali spora
3. Tidak terpengaruh oleh kesadahan air
4. Tidak korosif pada logarn Tidak irlasi pada kulit
5. Mudah campur
6. Sifat asamnya nwxxgah terbentuknya film (lapisan noda)
7. Daya tembusnya bagus
8.  Bebas noda setelah kering
9. Konsentrasi mudah diukur
Kelemahan :
1. Tidak efektif untuk spora
2.  Mahal
3. Tidak bisa digunakan pada suhu di atas SOOC
4.  Menodai beberapa permukaan plastlk dan permukaan yang porous
Konsentrasi aktif: 25 ppm
c)      Ammonium guaternary
Sanitizer ini lebih sulit dibilas dan kalau tidak bersih, dapat mengontaminasi mnakanan, dan oleh karena itu sebaiknya tidak digunakan untuk pembersihan mesin/alat bagian dalam. Molekulnya bersifat “aktif permukaan” dan dapat melarutkan permukaan bakteri sasarannya dan bercampur dengannya sehingga efektif pembasmiannya. Sangat efektif untuk bakteri thermophile.
Keuntungan:
1. Stabil / daya simpannya lama
2.  Aktif untuk mikroorganisme tahan panas
3.  Mencegah dan menghilangkan bau
4. Tidak iritasi pada kulit
5. Stabil pada perubahan suhu
6. Daya tembusnya ke dalam kotoran bagus
7.  Dapat digunakan dengan deterjen untuk membentuk sanitizer deterjen
8.  Tidak membentuk lapisan (film)
d)     Bahan berbasis Asom anionic (Acid : Anionic Suffactants)
Melalui kandungannya yaitu Aryl sulphonat sebagai Surfactant dan Asam phosphate sebagai gugus Asam-anionicnya.
e)      Senyawa amonium quartenair
Quaternaries, quats, atau “QACs”, adalah garam-garam amonium dengan beberapa atau semua atom H dalam ion(NH4)+ disubstitusi dengan gugus alkali atau gugus aril. QACs lebih mahal, tetapi senyawa ini mempunyai banyak sifat-sifat yang diinginkan. Senyawa ini mudah berpenetrasi sehingga sangat berguna untuk permukaan-permukaan yang porous. Senyawa ini efektif pada suhu dan pH yang tinggi.
f)       Senyawa Amfoterik
Beberapa surfaktan amfoterik terutama adalah deterjen dengan daya bakterisidal rendah. Beberapa turunan ini adalah dazolin. Dazolin merupakan bakterisidal yang relatif lebih kuat dan deterjen lebih lemah, contohnya etil B-olesipropinik ionidizol. Senyawa-senyawa ini aktif sebagai bakterisidal bila berada dalam keadaan kationik. Pada umumnya, senyawa-senyawa ini lebih mahal dibandingkan dengan desinfektan lain dan tidak merupakan bakterisidal yang kuat

g)      Senyawa-Senyawa Fenolik
Banyak senyawa-senyawa fenolik mempunyai daya bakterisidal yang kuat dan banyak digunakan sebagai desinfektan umum. Fenolik tidak digunakan dalam pekerjaan desinfektan pada pabrik makanan karena baunya yang keras.
h)     Deterjen sterilizer
Deterjen sterilizer secara populer dikenal sebagai deterjen-sanitizer. Pada dasarnya merupakan kombinasi bahan-bahan yang dapat bergabung dan saling membantu, mengandung deterjen dan desinfektan, sehingga pembersihan dan desinfektan dapat dilakukan sekaligus dalam satu kali operasi.

0 Response to "JENIS-JENIS SANITIZER"

Post a Comment

Analisa Kadar Air dan Kadar Abu Kerang "buah" Donax sp

BAB I PENDAHULUAN 1.1.        Latar Belakang Kerang merupakan hewan aquatik yang hidup pada substrat dasar perairan dan ada j...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel