SANITASI PANGAN (FOOD SANITATION)
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha Esa
yang telah memberikan taufik dan hidayah_Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah mengenai “SANITASI PANGAN”.
Penulisan makalah ini tidak lepas dari hasil kerja keras saya agar dapat
mengerjakann tugas ini dengan baik.
Saya menyadari bahwa hasil penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu saya mohon maaf jika terdapat kekurangan atau kekeliruan
dalam makalah ini. Dan saya sangat mengharapkan saran dan kritik dari berbagai
pihak untuk kemajuan di masa yang akan datang.
11 OKTOBER 2017
Hamran
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
...........................................................................................
i
DAFTAR
ISI............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
1
1.1 Latar Belakang
....................................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah
...............................................................................................
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
........................................................................... 2
2.1 PENGERTIAN
HIGIENE.................................................................................
2
2.2 TUJUAN HIGIENE DAN
SANITASI ............................................................. 3
2.3 PRINSIP DALAM HIGIENE DAN
SANITASI MAKANAN........................ 3
2.3.1Pemilihan Bahan
Makanan............................................................................
3
2.3.2 Penyimpanan Bahan
Makanan..................................................................... 4
2.3.3 Pengolahan
Makanan...................................................................................
4
2.4BAHAYA
PANGAN..........................................................................................
6
BAB III
PENUTUP.................................................................................................
10
3.1 Kesimpulan
.........................................................................................................
10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makanan
merupakan kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia. Makanan yang dikonsumsi
berbgai jenis dengan berbagai cara pengolahannya. Makanan-makanan tersebut
sangat mungkin sekali menjdai penyebab terjadinya ngangguan dalam tubuh kita
sehingga kita jatuh sakit. Salah satu cara untuk memelihara adalah dengan
mengkonsumsi makanan yang aman, yaitu dengan memastikan bahwa makanan tersebut
dalam keadaan bersih dan terhindar dari wholesomenes (penyakit). Makanan yang
dibutuhkan harus sehat dalam arti memiliki nilai gizi, yang optimal seperti
vitamin, mineral, hidrat arang, lemak dan lainnya. Bila salh satu faktor
tersebut ternganggu maka makanan yang dihasilkan akan menimbulkan ngangguan
kesehatan dan penyakit bahkan keracunan makanan. Salah satu diantaranya
dikarenakan terkontaminasi. Kontaminasi yang terjadi pada makanan dan minuman
dapat menyebabkan makanan tersebut dapat menjadi media bagi suatu penyakit.
Penyakit yang ditimbulkan oleh makanan yang terkontaminasi disebut penyakit
bawakan makanan.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian dari Higiene Pangan dan Sanitasi makanan ?
2.
Tujuan
Higiene dan Sanitasi ?
3.
Prinsip
dalam Higiene dan Sanitasi makanan ?
4.
Apa saja
bahaya pangan ?
1.3 Tujuan
Penulisan makalah yang berjudul
“ FOOD SANITATION ” ini kiranya bertujuan untuk memberikan pengetahuan agar
lebih memahami dan mengerti tentang apa itu sanitasi pangan dan bagaimana cara
pengelolaan pangan yang benar yang memungkinkan akan terjadinya kelangsungan
produk pangan yang dihasilkan bebas dari berbagai bakteri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.PENGERTIAN HIGIENE
Kata higiene berasal dari bahasa Yunani “hygiene”(artinya healthfull =
sehat),seorang nama dewi kesehatan Yunani(hygieia).Beberapa definisi higiene
adalah:Higiene adalah seluruh kondisi atau tindakan untuk meningkatkan
kesehatan (a condition or practice which promotes good health).Higiene adalah
tindakan-tindakan pemeliharaan kesehatan (the maintanance of healthfull
practices)
Definisi higiene pangan menurut codex alimentarius commission(CAC) adalah
semua kondisi dan tindakan yang diperlukan untuk menjamin kesehatan dan
kelayakan makanan pada semua tahap dalam rantai makanan (all conditions and
measure necessary to ensure the safety and the suitability of food at all
stages in the food chain).
Pengertian keamanan pangan (food safety) dalam definisi di atas adalah
jaminan agar makanan tidak membahayakan konsumen pada saat disiapkan dan atau
dimakan menurut penggunaannya( assurance that food will not cause harm to the
consumer when it is prepared and/or eaten according ti its intended
use).sedangkan kelayakan pangan (food suitability) adalah jaminan agar makanan
dapat terima untuk konsumsi manusia menurut penggunaannya ( assurance that food
will not cause harm to the consumer when it is prepared and/or eaten according
ti its intended use).
Higiene daging adalah semua dan kondisi tindakan untuk menjamin keamanan
dan kelayakan daging pada semua tahap dalam rantai makanan.
Pengertian dan sanitasi merupakan suatu tindakan atau upaya untuk
meningkatkan kebersihan dan kesehatan melalui pemeliharaan dini setiap individu
dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya, agar individu terhindar dari
ancaman kuman penyebab penyakit(depkes RI,1994).
Sanitasi makanan merupakan salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan
kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari
segala bahaya yang dapat mengganngu kesehatan, mulai dari sebelum makanan
diproduksi, selama
dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan sampai pada saat
dimana makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsi kepada masyarakat
atau konsumen (Prabu,2008)
2.2.TUJUAN HIGIENE DAN SANITASI
Menurut Prabu(2008) sanitasi makanan bertujuan untuk menjamin keamanan
dan kemurnian makanan, mencegah penjualan makanan yang akan merugikan pembeli,
mengurangi pembeli, mengurangi kerusakan makanan. Higiene dan sanitasi makanan
bertujuan untuk mengendalikan faktor makanan, tempat dan perlengkapannya yang
dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan lainnya.
2.3.PRINSIP DALAM HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN
Prinsip higiene dan sanitasi makanan adalah upaya praktis dan penyehatan
makanan. Menurut Depkes RI 2004 prinsip-prinsip higiene sanitasi makann
meliputi:
2.3.1. Pemilihan Bahan Makanan
Bahan makanan perlu dipilih
yang sebaik-baiknya dilihat dari segi kebersihan, penampilan dan
kesehatan.penjamah makanan dalam memilih bahan yang akan diolah harus
mengetahui sumber-sumber makanan yang baik serta memperlihatkan ciri-ciri bahan
yang baik.
Beberapa hal yag harus diingat
tentang pemilihan bahan makanan:
1.
hindari
penggunaan bahan makanan yang berasal dari sumber yang tidak jelas.
2.
mintalah
informasi atau keterangan asal-usul bahan yang dibeli.
3.
gunakan
catatan tempat pembelian bahan makanan
4.
belilah
bahan di tempat penjualan resmi dan bermutu
5.
tidak
membeli bahan makanan yang sudh kadaluarsa atau membeli daging/ unggas yang
sudah terlalu lama disimpan, khususnya organ dalam (jeroan) yang potensial
mengandung bakteri
6.
membeli
daging dan unggas yang tidak terkontaminasi dengan racun/toksin bakteri pada
makanan.
2.3.2. Penyimpanan Bahan
Makanan
Menurut Depkes RI 2004, dalam
penyimpanan bahan makanan hal-hal yang diperhatikan adalah sebagai berikut:
1.
penyimanan
harus dilakukan dalam suatu tempat khusu yang bersih dan memenuhi syarat
2.
barang-barang
harus diatur dan disusun dengan baik, sehingga mudah untuk mengambilnya, tidak
menjadi tempat bersarang/bersembunyi serangga dan tikus, tidak mudah membusuk
dan rusak, dan untuk bahan-bahan yang mudah membusuk harus disediakan tempat
penyimpanan dingin
3.
setiap bahan
makanan mempunyai kartu catatan agar dapat digunakan untuk riwayat keluar masuk
barang dengan system FIFO (First in First Out)
2.3.3. Pengolahan Makanan
Menurut Dewi (2004) yang
dikutip dari Anwar dkk(1997), pengolahan makanan menyangkut 7(tempat) aspek,
yaitu:
1.Penjamah makanan
Penjamah makanan adalah
seorang tenaga yang menjamah makanan mulai dari persiapan, pengolahan ,
penyimpanan, pemgangkutan, maupun penyajian makanan. Pengetahuan, sikap dan
perilaku seorang penjamah mempengaruhi kualitas makanan yang dihasilkan.
2.Cara pengolahan makanan
Persyaratan pengolahan
makanan menurut Permenkes No.304/Per/IX/1989 adalah semua kegiatan pengolahan
makanan harus dilakukan dengan cara terlindungi dari kontak langsung antara
penjamah dengan makanan. Perlindungan komtak langsung dengan makanan jadi
dilakukan dengan: sarung tangan, penjepit makanan, sendok, garpu, dan
sejenisnya. Dan setiap tenaga pengolah makanan pada saat bekerja harus mamakai
celemek, tutup rambut, sepatu dapur, tidak merokok serta tidak makan/mengunyah.
3.Tempat pengolahan makanan
Tempat pengolahan makanan,
dimana makanan diolah sehingga menjadi makananjadi biasanya disebut dengan
dapur, menurut Depkes RI(1994) perlu diperhatikan kebersihan tempat pengolahan
tersebut serta tersedianya air bersih yang cukup.
4.Perlengkapan /Peralatan
Prinsip dasar persyaratan
perlengkapan/ peralatan dalam pengolahan makanan adalah aman sebagai
alat/perlengkapan pengolahan makanan. Aman ditinjau dari bahan yang digunkan
dan juga desain perelngkapan terseebut.
5.Penyimpanan makanan
Menurut Depkes RI(1994)
penyimpanan makanan dimaksudkan untuk mengusahakan makanan agar dapat awet
lebih lama. Kualitas makanan yang telah diolah sangat dipengaruhi oleh suhu,
dimana terdapat titik-titik rawan untuk perkembangbiakan bajteri petogen dan
pembusuk pada suhu yang sesuai dengan kondisinya.
6.Pengangkutan makanan
Makanan telah selesai diolah
ditemapt pengolahan , memerlukan pengangkutan untuk selanjutnya disajikan atau
disimpan. Bila pengangkutan makanan kurang tepat dan alat angkutnya kurang baik
kualitasnya, kemungkinan pengotoran dapat terjadi sepanjang pengangkutan(Depkes
RI,1994).
7.Penyajian makanan
Menurut Permenkes
No.304/Per/IX/1989, persyaratan penyajian makanan adalah sebagai betikut:
1.
.harus
terhindar dari pencemaran
2.
peralatan
untuk penyajian harus terjaga kebersihannya
3.
.harus
diwadahi dan dijamin dengan peralatan bersih
4.
.penyajian
dilakukan dengan perilaku yang sehat dan pakaian yang bersihh
§
penyajian
makanan harus memenuhi persyaratan berikut:
ü
Di tempat
yang bersih
ü
Meja ditutup
dengan kain putih atau plastik
ü
Asbak tempat
abu rokok setiap saat dibersihkan
ü
Peralatan
makanan dan minuman yang telah dipakai paling lambat 5 menit sudah di cuci.
2.4 BAHAYA PANGAN
Terdapat 3 kelompok bahaya
yang dapat menyebabkan terjadinya penyebaran penyakit melalui makanan (foodborne
illness)
1.
Bahaya Fisik : menimbulkan cidera akibat menggigit atau menelan “benda asing” yang
terdapat pada makanan. Bahaya fisik nampaknya tidak seperti bahaya biologis
karena hanya menimbulkan dampak pada sebagian orang. Bahaya fisik contohnya
dari: logam seperti staples dan paku, kaca, rambut, kuku jari, kayu, batu,
tusuk gigi, dll.
2.
Bahaya Kimia: Mengkontaminasi
makanan berasal dari hasil residu bahan kimia pada makanan yang kontak dengan
permukaan bahan pembersih, cat pada peralatan masak atau pestisida dan residu
logam. Berikut ini beberapa hal lainnya, penyebab kontaminasi bahan kimia pada
makanan :
·
Residu
deterjen, bahan pembersih, atau konsentrat sanitizer
·
Kesalahan
penggunaan pestisida di pertanian dan peralatannya
·
Bahan
pembunuh serangga yang terdapat di area dapur
·
Beberapa zat
kimia yang sengaja dicampur pada makanan seperti pengawet makanan, zat aditif,
boraks, pewarna tekstil, dll
·
Bahan kimia
tertentu pada kemasan makanan (plastik, styrofoam, kaleng, kertas) yang
bersifat toksik. Seperti : zinc pada kaleng makanan yang bergalvanil dapat
lepas jika terkena makanan yang asam.
3.
Bahaya
Biologis :Berasal dari
mikroorganisme atau bakteri yang dibawa pada saat proses produksi dan penyajian
makanan. Mikroorganisme atau bakteri dapat menyebar pada saat batuk dan bersin,
atau pada saat menyentuh bahan makanan, peralatan masak, pisau, piring, sendok
dan makanan yang telah siap saji. Berikut ini beberapa contoh mikroorganisme
yang disebarkan melalui makanan :
2.5 Bakteri
Salmonella typhi dan bakteri paratyphoid biasanya menyebabkan penyakit akut yaitu
keracunan darah dan menimbulkan typhoid atau tipus yang
gejalanya seperti demam pada manusia.
E coli dapat menimbulkan penyakit pada manusia apabila sel E Coli dalam tubuh
melebihi ambang toleransi tubuh. E Coli dapat menyebabkan penyakit pada manusia
yang mengkonsumsi air atau makanan yang telah terkontaminasi oleh kotoran
hewan. Gejala yang timbul biasanya cukup parah disertai diare yang mengandung
darah dan kram perut tanpa disertai demam tinggi. Komplikasi penyakit yang
disebabkan oleh E coli antara lain anemia temporari, perdarahan dan gagal
ginjal. Jenis E Coli 0157:H7 dapat menyebabkan kematian.
Listeria monosigonesis Bakteri ini dapat berkembang pada suhu rendah di dalam kulkas. Wanita
hamil yang terinfeksi oleh bakteri ini berisiko untuk mengalami
keguguran. Masa inkubasi antara 9 jam – 6 minggu dengan gejala berupa
sakit kepala, demam, mual-mual, meningitis, sepsticemia. Sumber kontaminan
pada sayuran mentah, susu yang tidak terpateurisasi, daging merah dan unggas
yang setengah matang.
Clostridium perfringens adalah bakteri yang biasanya mengkontaminasi daging unggas dan
produk-produk daging lainnya, khususnya yang direbus, berkuah dan berpasta.
Gejala yang ditimbulan yakni : sakit perut, diare, dan mual. Bakteri ini
ditemukan pada kotoran binatang dan manusia dan acapkali dalam daging dan
tanah. Kebanyakan contoh, penyebab aktual keracunan Clostridium
perfringens adalah memasak makan pada temperatur yang tidak tepat.
Sejumlah kecil organisme ini sering ada setelah pemasakan dan berlipat ganda
merancuni makan selama tingkat pendingan dan saat disimpan untuk prepared
foods.
Keracunan botulism dari makanan merupakan jenis keracunan makanan
yang disebabkan oleh pencernaan makanan mengandung neurotoxin kuat yang
terbentuk selama pertumbuhan organisme tersebut. Toksinnya labil terhadap panas
dan dapat dimusnakan jika dipanaskan pada suhu 80°C selama 10 menit atau lebih.
Penyakit ini sangat menjadi perhatian karena tingkat kematiannya tinggi jika
tidak diobati dengan segera dan tepat. Botulism (keracunan makanan akibat C.
botulinum) diasosiasikan dengan proses makan terlalu singkat, makanan kaleng,
dan kadang-kadang termasuk makanan olahan. Sosis, produk daging, sayuran kaleng
dan produk makanan laut menjadi mesin penyebab botulisme pada manusia.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 kesimpulan
Higiene adalah seluruh kondisi atau tindakan untuk meningkatkan
kesehatan(a condition or practice which promotes good health).Higiene adalah
tindakan-tindakan pemeliharaan kesehatan (the maintanance of healthfull
practices)
Sanitasi makanan bertujuan untuk menjamin keamanan dan kemurnian
makanan, mencegah penjualan makanan yang akan merugikan pembeli, mengurangi
pembeli, mengurangi kerusakan makanan
0 Response to "SANITASI PANGAN (FOOD SANITATION)"
Post a Comment